MEKANISME REAKSI ELIMINASI E2

 Halo teman teman...

Selamat datang di blog saya

pada blog kali ini saya akan membahas tentang mekanisme reaksi eliminasi E2

            E2 merupakan bagian dari empat mekanisme reaksi utama yang akan diketahui ataupun akan anda temui pada saat belajar kimia organik.E merupakan singkatan dari kata eliminasi.Dua ataom yang letaknya berdekatan dapat dihilangkan untuk mendapatkan suatu produk.Dengan hasil akhir yang dapat kita lihat adalah terdapat alkena dengan ikatan phi C-C yang baru.Mekanisme reaksi E2 merupakan suatu reaksi eliminasi bimokuler dimana reaksi E2 hanya dapat terjadi dari satu angkah ataupun bisa dibilang hanya memiliki satu tahap saja yaitu dimana ikatan karbon-hidrogen dan juga kabon-halogen dapat terputu dan membenutuk ikatan rangkap C=C. 

    Reaksi E2 dapat berangsung pada alkil halida primer dan sekunder.Reaksi ini hampr sama dengan reaksi yang terjadi pada reaksi SN2. Reaksi eliminas E2 biasanya menggunakan basa kuat untuk menarik hidrogen asam dengan kuat. Nukleofilik dapat berindak sebagai basa dan mengambil proton yang terdapat alam hidrogen dari atom karbon yang letaknya besebelaan dengan karbon pembawa gugus pergi.Pada waktu yang bersamaan,gugus pergi akan terlepas dan ikatan rangkap dua akan terbentuk.Adapun contoh reaksinya dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:

 



            Reaksi mekanisme eliminasi E2 memiliki karakteristik mekanisme reaksi ini diantaranya sebagai berikut yaitu:

1. E2 adalah eliminasi satu tahap, dengan satu keadaan transisi

2. Biasanya terjadi pada alkil halida primer tersubstitusi , tetapi mungkin terjadi pada alkil halida sekunder dan senyawa lainnya


PERMASALAHAN

  1. Apakah reaksi eliminasi dapat terjadi pada alkohol?Jelaskan bagaimana proses terjadinya!

  2. Jelaskan mengapa pada reaksi eliminasi E2 hanya dapat terjadi pada unsur alkil halida primer dan juga sekunder!

  3. Faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya reaksi eliminasi E2?

2.      

3.   

Komentar

  1. Baiklah saya Sindy Tiara Putri dengan NIM A1C119016, disini saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya reaksi eliminasi E2 yaitu struktur alkil halida, sifat nukleofil atau basa, sifat pelarut, konsentrasi nukleofil atau basa dan temperatur.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Indah Triana Rezky A1C119025 akan menjawab permasalahan blog ini pada no 2.

    Campuran alkena dapat membentuk dari dehidrohalogenasi dari alkil halida yang memiliki dua atau lebih atom β karbon berbeda. Ketika ini terjadi, salah satu produk biasanya mendominasi. Produk utama adalah produk-yang lebih stabil satu dengan ikatan rangkap lebih
    diganti. Pada kondisi yang setara, alkil halida tersier cenderung menghasilkan produk eliminasi. Hal ini terjadi karena pada reaksi E2 alkil halida tersier lebih reaktif dibandingkan alkil halida sekunder maupun primer.

    Terimakasih.

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Arsita dengan NIM A1C119028 akan mencoba menjawab permasalahan no 1 ,reaksi eliminasi dapat terjadi pada alkohol dimana Alkohol merupakan suatu senyawa organik yang mempunyai gugus fungsi hidroksil ( -OH ). Alkohol secara umum dilaboratorium dapat dioksidasi berdasarkan jenisnya, apakah alkohol primer atau alkohol sekunder. Alkohol primer dioksidasi menjadi asam karboksilat dan alkohol sekunder menjadi keton. Alkohol tersier dalam suasana asam dan basa tidak dapat dioksidasi, akan tetapi jika suasana asam alkohol tersier mengalami dehidrasi dan kemudian alkenanya yang teroksidasi.

    Dehidrasi alkohol merupakan sebuah rute sintesis yang bermanfaat pada alkena. Alkohol pada umumnya mengalami reaksi eliminasi jika dipanaskan dengan katalis asam kuat (H2SO4 atau H3PO4) sebagai sumber protonasi terhadap atom oksigen pada alkohol untuk menghasilkan alkena dan air. Gugus hidroksil bukan merupakan leaving group (gugus pergi) yang baik, tetapi di bawah kondisi asam gugus hidroksil dapat diprotonasi. Lepasnya molekul air diikuti dengan terbentuknya karbokation serta lepasnya proton mengakibatkan terbentuknya alkena. Asam sulfat pekat akan menimbulkan banyak reaksi sampingan. Katalis ini tidak hanya bersifat asam, tetapi juga merupakan agen pengoksida kuat, yang mana akan mengoksidasi beberapa alkohol menjadi karbon dioksida dan disaat yang sama tereduksi dengan sendirinya menjadi sulfur oksida. Kedua gas ini (karbon dioksida dan sulfur oksida) harus dikeluarkan dari alkena. Katalis ini juga bereaksi dengan alkohol menghasilkan banyak karbon.

    Reaksi eliminasi alkohol menjadi alkena dapat juga disebut dehidrasi, karena adanya pelepasan H2O. Dehidrasi alkohol sekunder dan alkohol tersier adalah reaksi E1 (eliminasi 1) yang melibatkan pembentukan karbokation, sedangkan dehidrasi alkohol primer adalah reaksi E2 (eliminasi 2) dimana hanya terjadi satu tahap, yaitu tahap pertama asam akan memprotonasi oksigen dari alkohol, proton diserang oleh basa dan membentuk ikatan rangkap karbon-karbon (C=C) melalui lepasnya molekul air. Perbedaan mekanisme reaksi tersebut disebabkan oleh mudah tidaknya pelepasan H2O setelah diprotonasi, dengan kata lain tergantung pada kestabilan ion karbokation yang terbentuk. Kestabilan kerbokation dapat digambarkan sebagai berikut: tersier > sekunder > primer > metil.
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mekanisme Reaksi Bersaing Reduksi Pada Berbagai Senyawa Organik

PEMBENTUKAN DAN SIFAT-SIFAT ASAM KARBOKSILAT

MEKANISME REAKSI OKSIDASI PADA BERBAGAI SENYAWA ORGANIK